Masih ingatkah anda dengan lampu teplok? Lampu yang dahulu biasa menemani malam-malam kita saat belum ada penerangan listrik yang masuk di daerah pelosok. Mungkin telah terlupakan. Namun untuk generasi diatas kita pasti ingat dan mengetahuinya. Lampu teplok merupakan satu dari berbagai macam kerajinan tembaga. Lampu teplok biasanya ditempel pada soko (tiang rumah masa dulu).
Setelah masuknya listrik, entah mengapa penggunaan teplok dilupakan. Hingga akhirnya mau tidak mau pengrajin kerajinan tembaga membuat inovasi baru sesuai dengan permintaan pasar. Mereka membuat semacam teplok namun dilengkapi dengan kaca dan juga vetting sebagai tempat lampu listrik. Cukup membantu namun perkembangan lampu lebih cepat dari yang dibayangkan. Tak butuh waktu lama, muncul lampu gantung Kristal.
Pasar kerajinan tembaga mulai goyah kembali. Inovasi-inovasi dikembangkan kembali pengrajin kerajinan tembaga tidak kehabisan akal untuk membuat kerajinan lampu gantung yang menunjukkan keunggulan seni dalam pembuatannya. Inilah lampu gantung yang dibuat 90% dari bahan baku tembaga. Pasar pun kembali tidak stabil, keindahan yang ditawarkan selalu imbang-mengimbangi dan kejar mengejar target pasar.
Sekarang berbagai model telah muncul dipasaran. Desainer-desainer interior pun mulai melirik kerajinan tembaga sebagai pilihan untuk menghias karyanya. Jadi semua tergantung dari anda lampu modern atau memilih lampu klasik yang memiliki nilai seni tinggi untuk menghias rumah anda.
Aneka inovasi kreatif kerajinan tembaga Tumang, sudah lama menjadi penguasa pasar. Baik lokal maupun nasional. Sekarang hanya tinggal sedikit lagi untuk menguasai pasar internasional. Kreasi-kreasi baru lahir, tidak hanya lampu, namun bathub, wastafel, kran air dan lain sebagainya. Tentu saja kesemuanya mempunyai corak dan ciri khas dari tiap pengrajin kerajinan tembaga.